Analisis Teori Modernisasi (Bag 2) - Perdebatan Teori Modernisasi Dengan Teori Ketergantungan Terhadap Pembangunan Dunia Ketiga
Pada
pembahasan sebelumnya di bagian ke-1, telah dijelaskan
perbedaan mendasar antara teori modernisasi
dengan teori struktural tentang penyebab yang menghambat pembangunan
hingga menimbulkan kemiskinan dan keterbelakangan. Antara teori modernisasi dan teori struktural memiliki perbedaan mendasar
tentang pentingnya berhubungan dengan dunia luar terutama
dalam pembangunan negara Dunia Ketiga.
Rich - Poor School, Sumber: npr |
Dalam teori-teori modernisasi,
seperti Teori Harrod-Domar tentang
Tabungan dan Investasi. Dalam teori ini diyakini bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh tingginya tabungan dan investasi. Kalau
tabungan dan investasi rendah, pertumbuhan ekonomi
masyarakat atau negara tersebut juga akan rendah. Inti
dari teori ini adalah masalah modal yang dapat menunjang pembangunan,
sehingga diperlukan adalah penambahan investasi modal, yang jika memang real terimplementasi maka akan menciptakan pembangunan
ekonomi. Namun, yang menjadi permasalahan serta keterbelakangan
pada negara-negara Dunia Ketiga (negara-negara
berkembang) dibanding negara- negara industri adalah
kekurangan modal.
Untuk memecahkan masalah kekurangan
modal inilah maka diperlukan usaha-usaha untuk mencari tambahan modal.
Salah satu alternatif untuk memecahkan permasalahan kekurangan modal ini adalah dengan berhubungan dengan “Dunia Luar”/ hubungan
internasional bisa dilakukan melalui penanaman modal
ataupun hutang luar negeri. Tindakan- tindakan seperti
ini perlu dilakukan oleh negara-negara Dunia Ketiga untuk melaksanakan pembangunannya yaitu berhubungan dengan dunia luar dan
dalam teori modernisasi dapat menyokong dan memecahkan
permasalahan- permasalahan dalam pembangunan. Berbeda
dengan teori modernisasi, dalam teori struktural akan
memberikan dampak lain bagi negara-negara Dunia Ketiga seperti
yang dikatakan oleh Frank bahwa “apabila negara berkembang bekerjasama dengan negara maju maka negara berkembang akan miskin”.
Pentingnya bagi negara-negara
Dunia Ketiga untuk berhubungan dengan “dunia luar” atau hubungan internasional tampak dari lima tahap
pembangunan yang dilontarkan oleh W.W. Rostow. Lima tahap
pembangunan tersebut merupakan pembangunan yang berproses
dan bergerak dari sebuah garis lurus dari masyarakat yang
terbelakang menuju masyarakat yang maju. Pentingnya hubungan
dengan “dunia luar” tergambar dalam tahapan prakondisi untuk lepas landas.
Dalam lima tahap pembangunan Rostow
mengawali keterbelakangan dari masyarakat
tradisional. Ilmu pengetahuan pada masyarakat ini masih belum banyak dikuasai akibatnya produksi masih sangat terbatas, masyarakat
cenderung bersifat statis dalam arti kemajuan berjalan dengan
sangat lamban. Produksi dipakai untuk konsumsi, tidak ada
investasi. Setelah masyarakat tradisional, Rostow
menjelaskan pembangunan selanjutnya adalah prakondisi untuk
lepas landas. Tahapan kedua ini, Rostow secara jelas mengatakan perlu adanya hubungan dan campur tangan luar untuk pembangunan. Dalam
masyarakat tradisional timbulnya mobilitas karena adanya campur
tangan dari luar, dari masyarakat yang sudah lebih maju.
Campur tangan dari luar ini.
Bersambung..
0 Response to "Analisis Teori Modernisasi (Bag 2) - Perdebatan Teori Modernisasi Dengan Teori Ketergantungan Terhadap Pembangunan Dunia Ketiga"
Posting Komentar