Analisis Teori Modernisasi (Bag 1) - Negara Berkembang
Hingga kini masih banyak negara berkembang yang masih belum lepas
dari kemelut keterbelakangan. Terutama negara-negara jajahan paska perang dunia
kedua seperti Indonesia salah satunya. Negara-negara tersebut masih memiliki ketergantungan
terhadap negara-negara maju, terutama dalam hal perekonomian pembangunan.
Sementara di negara-negara maju telah banyak berkembang teori-teori mengenai
modernisasi yang dianggap sukses mensejahterakan negaranya. Namun teori-teori
tersebut rupanya kurang relevan diterapkan di negara-negara berkembang.
Pasalnya banyak negara berkembang yang hingga kini masih belum mengalami
kemajuan yang signifikan.
Legacy Modernization, Sumber: happiestminds |
Terdapat beberapa teori mengenai modernisasi yang menekankan
terhadap keterbelakangan dan ketergantungan. Dalam pembahasan ini akan lebih
ditekankan terhadap teori struktural.
Teori Struktural
Dari perspektif ini, keterbelakangan dan ketergantungan disebabkan
oleh eksploitasi yang dilakukan negara maju terhadap negara berkembang.
Eksploitasi tersebut dilakukan dengan modus pengolahan hasil pertanian. Negara
berkembang berkewajiban memasok hasil pertanian untuk industri di negara maju.
Kondisi struktur seperti ini membuat negara berkembang tidak dapat keluar dari
tekanan struktur.
Salah satu teoritis struktur adalah Talcott Parsons. Parsons
berpendapat bahwa komponen struktural sistem sosial status-peran. Status
merupakan hal yang merujuk pada posisi struktural sebuah sistem sosial,
sementara peran adalah hal yang dilakukan dalam suatu posisi. Menurutnya, pelaku
peran akan secara otomatis melakukan peranya dalam sistem sosial.
Dari pendapat Parsons dapat kita analogikan negara-negara di dunia
sebagai suatu sistem sosial. Dalam hal ini terdapat pembagian status yaitu
negara maju dan negara berkembang. Negara berkembang memiliki peran yakni
menyediakan hasil pertanian bagi kepentingan industri negara maju. Peran
tersebut dapat berjalan apabila mendapat bantuan finansial dari negara maju,
sehingga negara berkembang semakin bergantung terhadap negara maju. Sementara
itu, negara maju yang mendapat pasokan hasil pertanian justru menjual kembali
dengan harga tinggi kepada negara berkembang setelah hasil pertanian tersebut
diolah. Peran negara berkembang tersebut membuat angka konsumsi dari negara
berkembang semakin tinggi sementara angka pemasukan dari negara berkembang
lebih rendah. Kondisi ini membuat negara berkembang semakin terbelakang dalam
hal perekonomian sehingga mereka meminjam uang dari negara maju untuk
menyeimbangkan neraca anggaran mereka.
Dreaming on Canvas, Sumber: Pinterest |
Teori Pertukaran
Tidak jauh berbeda dengan teori sebelumnya, teori pertukaran yang
dikembangkan oleh Paul Baran dan Paul Prebish, eksploitasi timbul akibat
pembagian kerja internasional antara negara maju dan negara berkembang. Hampir
mirip dengan teori struktur, namun yang membedakan adalah teori ini lebih
menekankan adanya pertukaran yang disepakati keduabelah pihak sekalipun
terdapat ketidakseimbangan yang memberatkan negara berkembang. Pendapat ini
dikuatkan oleh Richard Emerson yang menyatakan bahwa “kekuasaan satu pihak atas
pihak lain dalam sebuah hubungan pertukaran adalah fungsi terbalik dari
ketergantunganya terhadap pihak lain” (Ritzer, 2008:446). Sementara itu
terdapat kekuasaan dan ketergantungan yang tidak seimbang antara negara maju
dan negara berkembang sehingga menciptakan ketimpangan antara keduanya.
Kesimpulan
Teori
modernisasi lebih menguntungkan bagi negara-negara maju yang didominasi oleh
barat. Sehingga tidak akan mengubah suatu struktur dalam sistem sosial
sekalipun teori tersebut dipakai oleh negara berkembang.
Teori modernisasi dikembangkan di barat yang sebelum perang dunia kedua
mereka telah merdeka, sehingga kultur mereka akan berbeda dengan negara
berkembang yang baru merdeka paska perang dunia kedua. Kultur masyarakat di barat pra perang dunia kedua
telah masuk ke dalam masyarakat industri yang teknologi ataupun peradabannya
sudah maju, sedangkan negara berkembang masyarakatnya masih tradisional
sekalipun perang dunia kedua telah berakhir. Akibatnya, teori yang ada
merupakan teori yang berawal dari peradaban yang sudah maju untuk membuat
semakin maju, bukan sebuah teori yang memang dilatarbelakangi oleh semangat
pembangunan dari negara berkambang yang masih terbelakang.
Teori yang ada
tidak memberikan solusi atas eksploitasi yang dilakukan negara maju terhadap
negara berkembang. Teori yang ada hanya sebatas memberikan gambaran terhadap
eksploitasi yang terjadi.
Selain itu, faktor lain yang memengaruhi adalah lifestyles
atau gaya hidup. Gaya hidup merupakan bagian dari kebudayaan, sementara
kebudayaan merupakan fakta sosial. Di negara-negara maju yang telah memasuki
level High Mass Consumption memang diimbangi dengan pemasukan yang
sebanding. Namun celakanya media informasi kebanyakan hanya menyoroti tingkat
konsumsinya serta gaya hidupnya. Sehingga hal yang terjadi adalah masyarakat di
negara berkembang mengikuti hal itu agar disebut sebagai masyarakat modern.
Bersambung..
Baca Juga:
Bersambung..
Baca Juga:
0 Response to "Analisis Teori Modernisasi (Bag 1) - Negara Berkembang "
Posting Komentar