Hans Kelsen - Filsuf yang Produktif
Roscoe
Pound menyanjung Hans Kelsen sebagai “seorang ahli hukum tersohor pada masanya”.
Pada saat berada di kota Wina, Hans Kelsen merupakan kolega muda Sigmund Freud
yang telah menulis beberapa karya mengenai psikologi sosial dan sosiologi.
Frases de Kelsen Fotografia Hans Kelsen, Sumber: Handbook |
A. Kelahiran
Ia
lahir pada tanggal 11 Oktober 1881 berkebangsaan Austria. Hans Kelsen adalah
seorang ahli Filsafat dan Hukum. Pada saat kebangkitan Nazisme di Jerman yang
kemudian mulai menyebar ke wilayah Austria, Hans Kelsen terpaksa harus mundur
dari jabatannya di Universitas dan melarikan diri ke Jenewa pada tahun 1933
hingga pada 1940 ia pergi ke Amerika Serikat.[1]
Hans
Kelsen lahir di Praha ibukota Ceko, ia berasal dari keluarga Yahudi kelas menengah.
Ayahnya bernama Adolf Kelsen yang berasal dari Galisia, sebuah daerah di benua
Eropa yang dahulu kala Galasia adalah
milik kekaisaran Austria-Hungaria. Ibunya bernama Aguste Lowy berasal dari
Bohemia, yaitu sebuah daerah di Eropa Tengah. Hans adalah anak sulung dengan
dua adik laki-lakinya dan satu adik perempuannya. Keluarga Kelsen berhijrah ke
Wina ibukota federal Republik Austria pada tahun 1884, saat itu Hans Kelsen
masih berumur 3 tahun.[2]
B. Pendidikan
Semenjak
kecil, Hans Kelsen memiliki ketertarikan dalam bidang ilmu-ilmu klasik dan
humanisme seperti logika, filsafat, sastra, dan matematika. Ketertarikannya tersebut
mempengaruhi karya-karyanya dikemudian hari. Hans Kelsen meraih gelar Doktor di
bidang hukum pada tahun 1906, kemudian pada tahun 1908 Kelsen mengikuti sebuah
seminar di Heidelberg yang diadakan oleh
Georg Jellinek yang merupakan seorang filsuf ahli tatanegara berkebangsaan
Jerman.[3]
Pada
tahun 1911, Hans Kelsen Mengajar pada Universitas Vienna dalam bidang Filsafat
dan hukum publik.[4]
C. Karya
Selama
perang dunia ke I, Hans Kelsen menjadi seorang penasehat di departemen militer
dan hukum. Kemudian pada tahun 1918 Kelsen menjadi associate professor dalam bidang hukum di Universita Vienna, dan
menjadi profesor penuh dalam bidang hukum administrasi dan hukum publik pada
tahun 1919. Ditahun inilah monarki Austria berakhir.[5]
Chancellor
adalah pemerintahan republik pertama. Karl Renner mempercayakan penyusunan
konstitusi Austria pada Hans Kelsen, hal ini dapat terjadi karena kedekatan
Hans Kelsen dengan Social Democratic
Party (Partai Sosial Demokrat / SDAP). Walaupun demikian Hans Kelsen secara
formal tetap pada posisi netral karena tidak pernah menjadi anggota partai
politik.[6]
Draft
Konstitusi berhasil disusun oleh Hans Kelsen tanpa perubahan berarti yang
dilakukan oleh SDAP maupun oleh kelompok sosialis Kristen dan Nasionalis
Liberal, hingga kemudian secara bersama-sama membentuk pemerintahan koalisi.
Draft Konstitusi tersebut lalu ditetapkan menjadi Konstitusi pada tahun 1920. Kemudian
pada tahun 1921, Hans Kelsen ditunjuk menjadi anggota Mahkamah Konstitusi
Austria.[7]
Hans
Kelsen meninggalkan lebih dari 300 karya semasa hidupnya.[8]
Dilihat dari karya-karya Hans Kelsen, pemikirannya meliputi tiga masalah utama
yang tidak dapat dipisahkan antar satu dengan yang lainnya, sebab dikembangkan
secara konsisten berdasarkan pada logika hukum secara formal. Logika formal
yang telah lama dikembangkan dan menjadi karakteristik utama filsafat
Noe-Kantian yang berkembang menjadi alirat strukturalisme.[9]
Pada saat memasuki tahun 1930, muncullah sentimen anti Semitic dikalangan
Sosialis Kristen hingga Kelsen akhirnya diberhentikan dari anggota Mahkamah
Konstitusi Austria dan kemudian pindah ke Cologne. Di sana ia mengajar mengenai
hukum internasional di Univerisitas Cologne hingga pada tahun 1931 Hans Kelsen
mempublikasikan karya berjudul Wer soll
der Huter des verfassungsei?. Kemudian pada tahun 1933 Hans Kelsen kembali
dikeluarkan dari Universitas setelah Nazi berkuasa.[10]
Pecahnya
perang dunia ke 2 memotivasi Hans Kelsen untuk pindah ke Amerika Serikat pada
tahun 1940. Pada tahun tersebut hingga 1942, ia mengajar di Universitas Harvard
hingga kemudia atas dukungan Roscoe Pound, Hans Kelsen menjadi Visiting Professor di Universitas
California, Berkeley, Namun sayangnya bukan dalam bidang hukum tetapi pada
departemen ilmu politik. Berawal dari tahun 1945 hingga tahun 1952 Hans Kelsen
menjadi Proffesor penuh, dan pada tahun 1945 inilah Hans Kelsen juga menjadi
warga negara Amerika Serikat. Setelah itu ia menjadi penasehat pada United Nation War Crimes Commision di Washington
dengan tugas utamanya adalah menyiapkan segala aspek-aspek hukum dan tenkis
pengadilan Nuremberg.[11]
D. Masa Akhir
Kelsen
memperoleh 11 gelar doktor honoris causa
dari Universitas Utrech, Harvard, Mexico, Chicago, Berkeley, Salamanca, Berlin,
Vienna, New York, Paris dan Salzburg. Pada tahun 1952, Hans Kelsen pensiun,
namun ia tetap aktif dan produktif hingga akhir hayatnya di Berkeley diusia yang
ke 92 tahun pada tanggal 19 April 1973 dengan meninggalkan lebih dari 300
karya.[12]
[2]
Lihat Rudolf Aladar, Metall, Hans Kelsen:
Leben und Warke, Viena: Deuticke, 1969, hlm 17.
[3]
Lihat Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. M. Ali Safa’at, S.H., M.H. Teori Hans Kelsen Tentang Hukum,
Jakarta, Sekretariat Jendral & Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia, 2006, hlm 2
[4]
Lihat Nicoletta Bersier Ladavac, Hans Kelsen (1881-1973): Biographical Note
and Bibliography, Themis Centre d’Etudes de Philosophie, de Sociologie et
de Theorie du Droit, hlm 8
[5]
Op cit
[6]
Ibid.
[7]
Ibid, hlm 3.
[8]
Ian Stewart, Menyebut Karya Kelsen lebih
dari 300 buku dalam 3 bahasa. Lihat Ian Stewart, The Critical Legal Science of Hans Kelsen, Jurnal of Law an Society, 17
(3), 1990, hlm 308.
[9]
Lihat Zoran Jaliae, A Note on Adolf Merki’s
Theory of Administrative Law, Journal Facta Universitatis, Series: Law and
Politics, Vol. 1, No. 2, 1998, hlm 147.
[10]
Lihat Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. M. Ali Safa’at, S.H., M.H. Teori Hans Kelsen Tentang Hukum,
Jakarta, Sekretariat Jendral & Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia, 2006, hlm 3
[11]
Ibid, hlm 4
[12]
Ian Stewart, Menyebut Karya Kelsen lebih
dari 300 buku dalam 3 bahasa. Lihat Ian Stewart, The Critical Legal Science of Hans Kelsen, Jurnal of Law an Society, 17
(3), 1990, hlm 308.
0 Response to "Hans Kelsen - Filsuf yang Produktif"
Posting Komentar