Manusia yang Menyusun Rencana, Namun Siapa yang Bercanda – Dawn of Justice

Semenjak kecil kita sering didongengi tentang banyak cerita, pada umumnya inti cerita dongeng masa kecil adalah mengenai kejahatan melawan kebenaran, dan pada akhir cerita kebenaran selalu menang melawan kejahatan. Hal tersebut menyimpulkan agar diri kita tidak boleh bersentuhan dengan hal-hal beraroma kejahatan, apa lagi terjerembab di dalamnya. Pada kenyataanya, kebaikan seringkali tidak selalu menang dalam pertandingan. Misalnya, vonis seorang hakim yang tidak memenuhi rasa keadilan, atau contoh lain seperti sang mantan yang senang menyakiti hati anda, kini ia telah menikah dan berbahagia dengan pasangan barunya, sedang anda masih terjerembab dalam jurang kesedihan yang pada kenyataanya jurang itu sangatlah dangkal.

Terlepas dari siapa pemenangnya, sebagian besar cerita yang kita dapat dalam kehidupan, akan selalu mengenai baik melawan jahat. Namun, apa yang dapat diharapkan jika ada dua kubu yang saling berperang, dan keduanya adalah kebaikan? Tentu hal tersebut tidaklah lazim dalam alur cerita yang tertanam dalam otak kita.

Hal-hal yang memiliki cerita atau pun kisah, segala sesuatunya digerakkan oleh motif. Baik bagi kita, belumlah tentu baik bagi orang lain. Maka ada baiknya pula jika kita melihat tindakan seseorang berdasarkan pada motifnya.
Batman Vs Superman, Dawn of Justice. Sumber: syfy
Seperti dalam film dawn of justice Superman Vs Batman. Walaupun adegan bertarungnya terbilang singkat, namun ide dibalik cerita ini patut untuk dipikirkan lebih kritis. Saat Tuhan yang menjelma sebagai alien bernama Clark Kent alias Superman melawan kubu baik lainnya yaitu sang-kesatria kegelapan Bruce Wayne alias Batman.

Motif yang membuat mereka saling bertarung satu sama lain tidak sesederhana memperebutkan wanita. Lagi pula, Bruce Wayne adalah manusia kelebihan uang, dan umumnya wanita mencintai uang. Artinya wanita dengan mudah mendekat dan menghabiskan uang Bruce tanpa khawatir esok hari makan mie instan kuah rasa ayam bawang.

Superman adalah sosok alien pendatang dari planet crypton, yang hingga saat ini dalam sejarahnya, belum ada satu hero manapun mampu mengalahkannya (setidaknya sampai tulisan ini dibuat). Dia memandang dirinya sendiri memiliki potensi menghancurkan dunia ini, dan ia memilih untuk tidak melakukannya. Apa motif ia tidak melakukan hal tersebut? Tidak lain berasal dari seorang wanita. See?! Wanita adalah mahluk terkuat di muka bumi ini. Semenjak awal manusia diciptakan, wanita sudah menjadi pemenang. Digambarkan dalam cerita Adam yang tunduk pada permintaan Hawa untuk memakan buah terlarang.

Kemudian Bruce Wayne, seorang yang ketika malam hari menjelma menjadi Batman. Kekuatan supernya terletak pada kekayaannya. Ia merupakan seorang konglomerat yang kebingungan menghabiskan uangnya dan memilih membuat peralatan canggih dan kostum canggih pula demi untuk melenyapkan kejahatan dari kotanya yang tercinta. Melakukan tindakan tegas terhadap para penjahat yang justru bertentangan dengan hukum Negara.

Ketika mereka dipertemukan untuk saling bertarung dalam film Dawn of Justice ini. Maka sebagai penonton, kemanakah kita mesti berpihak? Setuju atau tidak, pertarungan baik Vs baik ini tentu akan dimenangkan oleh pihak yang meiliki power yang lebih. Lalu siapakah pemenangnya? Tentu kaum kapitalis yang bekerja melalui tangan-tangan tak kasat mata, mereka bekerja dalam kegelapan yang bahkan lebih gelap dari kegelapan yang dimiliki oleh kesatria kegelapan. Merekalah yang mengendalikan dunia ini sambil tertawa terbahak-bahak melihat orang-orang mencurahkan segala sumberdaya untuk mendukung idolanya. Kaum kapitalis ini sigap memikirkan motif untuk meraih profit dari skema pertempuran antara kebaikan melawan kebaikan.
Muda sosialis, Tua Kapitalis. Sumber: Indonesian Visual Art
Dalam dunia ini, terkadang kita melihat orang baik melawan orang baik, entah itu misalnya Batman Vs Superman, Jaka Sembung Vs Sibuta dari goa hantu, Kuntilanak merah Vs Kuntilanak mainstream, contoh yang paling canggih mungkin Cagub Vs Cagub dalam pemilihan kepala daerah. Apakah Gubernur yang doyan marah-marah merupakan pembela kebenaran dan yang jahat serta-merta langsung dicap menjadi baik? Benarkah motif-motif itu tanpa kita melihat bagaimana campur tangan kaum tak kasat mata.
Sumber: kvennabladid
Dalam film Dawn of Justice memang dijelaskan siapa pemenangnya. Dan tentunya tidak akan memuaskan hasrat para pendukung kedua pembela kebenaran itu. Sebab, klimaks para penonton harus ditunda untuk kembali pada kegiatan masing-masing dan kembali bekerja lalu kemudian menyerahkan kembali uang mereka pada kaum tak kasat mata diepisode selanjutnya.

Dalam norma yang berlaku dimasyarakat, kebaikan tidaklah boleh melawan kebaikan apapun motifnya. Adu domba merupakan perbuatan yang kita tahu adalah salah.

Namun bagaimanapun sempurnanya manusia menyusun dan memiliki rencana, tetap saja kaum kapitalislah yang sedang bercanda. Dan aku, aku pun tertawa sambil menonton film kesukaan.

Subscribe untuk mendapatkan update terbaru dari kami:

0 Response to "Manusia yang Menyusun Rencana, Namun Siapa yang Bercanda – Dawn of Justice"

Posting Komentar